Bismillah, melangkah!
Orang-orang yang terjebak oleh masa lalu adalah
orang-orang yang merugi, mereka selalu menatap ke belakang meskipun berjalan ke
depan. Setiap langkah kaki yang ia jalani tak memberikan arti yang bermakna.
Semua sepertinya sangat sia-sia..
Aku melangkah ke depan namun menyesali apa yang telah
aku tinggalkan, keputusan terbesar dalam hidup terlalu cepat aku putuskan
hingga takdir membawa ku pada saat ini. Tidak ada yang sempurna di dunia ini,
beginilah takdir yang harus aku terima karena aku termasuk hamba-Nya yang tidak
bersabar. Menyesal? Tentu ada penyesalan, andai saja di waktu lalu aku lebih
siap menyusun rencana hidup ku tentulah tidak akan seperti ini.
Jasmani ku sehat secara keseluruhan, meratapi masa
lalu itulah kegiatan ku sehari-hari. Meskipun aku menjalani hidup ku yang baru
akan terus merasa kurang karena aku telah kehilang apa yang telah aku
tinggalkan di masa lalu. Inilah teguran dari Nya untuk diriku. Andai aku kuat
tentu tidak seperti saat ini.
Seperti apakah aku saat ini? Aku adalah manusia yang
penuh dengan kekecewaan dalam hal apapun itu, karir, cinta, persahabatan bahkan
dalam keluarga. Sudah beribu kali aku menyesali kehidupan ini dan nyatanya
bahagia tak akan pernah datang pada orang-orang seperti aku. Aku bodoh, itu
yang bisa aku katakan saat ini.
Apapun yang dikatakan orang lain hanya membuat ku
merasa aku tidak ada artinya, emosi yang tinggi kini selalu menghampiri denyut
nadiku. Aku bergetar saat mengingat masa lalu ku, keindahan yang mungkin aku
pandang buruk telah aku tinggalkan, dan kini aku berusaha untuk mendapatkan hal
yang sama di masa lalu ku. Tentu itu tidak akan pernah terjadi, segala sesuatu
yang telah berlalu tidak akan pernah kembali ke masa yang akan datang. Itu lah
yang tidak pernah aku pahami, tidak pernah dapat aku terima atas apa yang kini
menimpa diriku.
Telah lama aku merenung, seperti ada yang salah dalam
diriku. Ternyata begitu banyak kesalahan yang telah aku perbuatan dan aku harus
memperbaikinya. Dari pikiran ku yang salah, pemikiran ku yang kusut aku telah
meninggalkan benang-benang kusut berserakan di sepanjang jalan yang telah aku lalui.
Mungkin aku telah membuat kecewa banyak orang, teman, sahabat, rekan kerja atau
orang-orang yang spesial dalam hidup ku.
Hari-hari ku seperti kelabu, aku menanti keajaiban
akan datang di setiap penantianku. Tapi nyatanya apa? Tidak ada satupun yang
datang menghampiriku, kebahagiaan sepertinya tidak pernah mengenalku bahkan ia
enggan untuk tahu tentang diriku.
Detik, menit, jam, hari, bulan, semester, tahun,
semua semu. Jiwa ku kacau memikirkan hal apa yang dapat membuat ku bahagia,
ternyata aku tahu ada dimana kesalahan itu. Hari ini aku membongkar muatan yang
ada di dalam hati dan fikiran ku yang beberapa waktu lalu kusut. Ini adalah
langkah yang baik yang telah aku lakukan namun fikiran ku saja yang selalu
terpaku pada keindahan di masa lalu.
Sekarang bagaimana? Apakah nasi sudah menjadi bubur?
Belum!!!
Sore ini aku pulang lebih awal, aku bersandar pada
dinding kamar. Kemudian membuka kontak bbm di handphone ku, aku melihat kontak
tersebut satu per satu. Dan ada beberapa kontak yang membuat ku merasa sedih,
kecewa, takut dan menyesal. Siapakah mereka? Mereka adalah orang-orang yang aku
kenal di beberapa waktu lalu, orang-orang yang aku tinggalkan karena ketidak
sabaran ku. Entah itu teman, sahabat, keluarga atau rekan kerja ku. Ada
beberapa hal yang terus aku pelajari, aku pandangi satu-satu histori yang telah
mereka update di statusnya, profil picture dan semakin aku melihat hal itu aku
semakin merasa ada yang hilang dari diriku. Seperti andai aku masih disana,
andai aku seperti ini, andai aku... semakin lama aku semakin terpuruk.
Akhirnya, mata ku membelalak hebat ketika otak ku
menyadari apa yang sedang terjadi. Aku memandangi orang-orang dari sumber yang
sama. Berarti merekalah yang selama ini memberatkan langkah ku, ternyata
orang-orang tersebut harus segera aku ganti dengan orang-orang baru. Nama-nama
itu seharusnya tidak terpampang di bbm ku. Kenapa? Apakah aku memutuskan tali silaturahmi?
Tentu saja tidak. Aku hanya ingin memutuskan untuk beberapa pekan saja, sampai
aku benar-benar bisa kembali bangkit. Melupakan apapun yang berkaitan dengan
hidup ku di masa yang lalu dan bersiap untuk menyambut hari baru. Hari-hari ku
bersama orang-orang baru, teman, sahabat, dan pekerjaan baru. Semua seperti
mimpi bagiku..
Dulu aku menyukai hal itu, dan kini aku membencinya
atau dulu aku sangat membenci hal itu dan kini aku sangat menyukainya. Mengapa
demikian? Entahlah, yang jelas kini aku sadar.
Bahagia itu tidak perlu
di cari, bahagia selalu bersama orang-orang yang menyadari bahwa kebahagiaan
itu ada di setiap hembus nafasnya.
Dan kini, aku mulai
melangkah lagi. Sebagai tanaman yang baru, tanpa orang-orang lama aku ingin
memulainya dengan baru. Aku menghapus beberapa kontak bbm yang dapat menghambat
laju ku, aku membangkitkan diri. Aku percaya bahwa ini adalah yang terbaik,
karena apapun yang telah kita pilih itu akan terus menjadi yang terbaik selama
kita yakin bahwa ini baik.
Hal baik tidak selalu
datang di tempat yang lama, dan tempat lama tidak selalu baik. Tidak perlu
disesali apapun yang menurut kita baik di masa lalu dan kini kehilangan itu
semua...
Semua seperti mimpi.
Namun, kita harus cepat sadar saat kehilangan sesuatu. Bangkit dan pergi, semua
berawal dari mimpi. Namun, saat mimpi itu tak kunjung nyata, maka lupakanlah!
Bismilah, melangkah!!
Created by :
Syafira Amelia
22 November 2014
Komentar
Posting Komentar