-nyawa lo tinggal berapa? Tinggal dua nih- (games)
-nyawa lo tinggal berapa? Tinggal dua nih- (games)
Assalamu’alaikum Wr. Wb. JJ
Seseorang yang
hidup dalam naungan orang lain akan terasa begitu lelah.
Padahal dia lebih banyak melakukan kegiatan untuk dirinya sendiri
dibanding orang lain, tapi mengapa dia merasa begitu lelah?
Seseorang yang hidup dalam tanggungan orang lain/bukan dirinya
sendiri akan terasa begitu kesepian. Mengapa? Bukankah seharusnya ia merasa
bahagia karena tak terlalu banyak menanggung beban hidup?
Manusia dilahirkan
di dunia ini terdiri dari 2 pilihan, baik/buruk...
Baik? Ya melakukan kebaikan kapan saja, dimana saja, dan untuk
siapa saja.
Buruk? Ya melakukan tindak kesenjangan sosial, yang melanggar
aturan dan norma.
Tapi, ketahuilah tak ada manusia yang luput dari kesalahan.
Hanya saja ada yang menyadarinya dan mengabaikannya.
Hari ini, esok, lusa dan kemarin.
Hari ini harus lebih baik dari kemarin.
Esok adalah harapan.
Lusa merupakan kesuksesan.
Kemarin adalah pengalaman.
Begitu seterusnya...
Banyak yang berkata hidup adalah fana.
Benar bukan? Tapi percaya atau tidak hidup adalah KENYATAAN.
Apa kalian pernah
merasa kenyang hanya dengan berhayal?
Apa kalian bahagia
dengan sebatas mimpi?
Tidak!!!
Terkadang banyak
tanda tanya dalam hidup ini, tanda tanya itu semakin banyak jika tidak satu
persatu kita jawab. Benarkan? Sama seperti sebuah tugas yang diberikan oleh
atasan/pimpinan/guru yang semakin lama semakin banyak dan sulit dipecahkan jika
tidak secepatnya diselesaikan.
Ini banyak
terjadi kepada seseorang yang selalu menunda-nunda.
Padahal waktu
terus berputar, waktu terus bergulir tanpa henti...
Seperti kereta
api, tak melihat situasi dan kondisi ia akan terus berjalan.
Dia bebas dari
kemacetan, begitulah waktu.
Ia hanya
berhenti jika benar-benar harus berhenti.
HIDUP SEBUAH FILOSOFI yang saya sendiri tak mengerti apakah
“FILOSOFI HIDUP” itu ??
Hidup dalam naungan
orang lain terasa begitu lelah, seperti terpenjara dalam kalbu.
Tak bisa
melakukan apa yang seharusnya kita lakukan.
Hidup terasa
penuh beban, ada perasaan yang ingin dihentikan.
Tak ingin
menjadi sebuah benalu atau parasit di kehidupan orang lain, berbagai kata dan
penyiksaan akan datang dalam batin.
“apa saya sudah
begitu merepotkan?” Pertanyaan itu tak akan pernah terjawab jika bukan diri kita
sendiri yang menjawabnya.
Lalu bagaimana
nih? Masa harus sendiri sih? Kalau salah gimana? Kalau kalah gimana? Kalau ini,
kalau itu, masa ini, masa itu, lalu ini, lalu itu... duh baru saja tanya “Apa
saya sudah begitu merepotkan?” sekarang mulai lagi membuat orang lain sibuk
atas pertanyaan kamu, pertanyaan yang seharusnya bukan orang lain yang menjawabnya,
pertanyaan yang sesungguhnya hanya kamu yang bisa menjawab, hanya kamu yang
tahu jawabannya itu apa, bagaimana, kenapa, blablabla..
Jadi, satu
tambah dua samadengan tiga, terus kalo udah tiga dikurang dua dikurang satu samadengan
nol.
Kalian sadar
tidak? Kalau pernyataan itu terlalu berbelit, kan yang sebenarnya hanya gini
aja:
1+2=3-3=0 mudah
kan??
Nah yang
seperti itu yang harus kita benahi, kita itu ibarat pernyataan yang
berbelit-belit. Dan padahal intinya itu sama, Allah SWT itu telah memberikan
kita segenggam daging yang ada di dalam tubuh kita yaitu HATI. Dan hati itulah yang
menjadi sumber dari segala sumber tingkah laku dan pola fikir selama kita hidup
di dunia. Hati yang kita miliki itu menentukan kualitas diri kita. Loh loh,
katanya ada pepatah kata-katamu adalah kualitas dirimu. Itu gimana?
Ya salah dong, coba
deh kamu simak berikut ini.
Suatu hari kamu
dan sahabat kamu buat janji temu, kemana gitu. Misalkan mau berenang. Kalian udah
buat janji dari seminggu sebelumnya. Sampai saling bilang “FIX YA!!” huu capslock
semua dan pakai tanda pentung dua xixi.
Terus.. waktu H
nya.
A: Eh, B. Sorry banget ya, aku nggak bisa hari ini, nanti
sore ada janji sama si C. Mau nonton bareng, aku udah lama nggak
ketemu dia. Duh kangen banget, terus aku juga sebenernya lagi pengen
banget nonton ini, itu bla bla bla.. jadi pas banget bla bla
bla.
(si B sudah
rapi, dengan pakaian yang paling keren deh menurut si B. Sudah pakai minyak
wangi hampir satu botol xixi. Terus bawa tas segede gajah karena udah nyiapin
baju ganti, handuk, sabun, sampo, sikat gigi *kaya mau nginep aja*. Terus tiba-tiba
baca pesan singkat dari si A. Wah wah otak langsung mendidih parah, tapi
masa sih mau marah sampai berapi-api? Si B mikir keras, karena disatu
sisi si A adalah sahabat sejatinya *ciee*)
B: kok,
mendadak banget yah? (berusaha tahan emosi)
A: Iya, dia baru aja ngabarinnya, aku juga kaget banget.
Gimana? Tidak apa-apa dong pastinya, kan masih bisa minggu depan ya? Ngertiin
dong pasti. Aku kangen banget nih sama do’i, kalo sama kamu kan udah sering
ketemu wkwkwkwk. –kalian pasti tahu dan sering baca wkwk-
B: wkwkwk (hore!!! Si B, berhasil menahan emosinya karena tidak berapi-api
sama si A. Tapi kalian sadar tidak? Kalau si B bisa mengetik wkwk, padahal ia nggak
ketawa. Kalian pasti pernah melakukan hal yang sama, saat kalian bete,
badmood¸ badminton dan bad bad lainnya tapi harus memaksakan diri untuk
tidak marah dan menahan amarah.)
Kesimpulannya adalah:
Kata-katamu
adalah kualitas dirimu.
Hai kamu, kalo
kamu bisa ketik wkwk tapi nggak ketawa. Kamu bisa dong bilang aku cinta kamu,
padahal kamu tidak cinta?
Atau kamu bisa
bilang aku suka kamu, kamu asik, lucu, cantik, tampan, baik.... sopan santun
bla bla bla.
Tetaplah hati
yang akan menangkis semua kebohongan kata-kata yang keluar dari mulut kamu
*Ciaaaat, hyaaa* (gaya jackie chan) hihi.
Teman-teman,
kebaikan akan selalu terpancar dari hati. Karena jika terpancar dari kolam itu
namanya air pancur. Jagalah hati kita semua agar memancarkan kebaikan dari
hati, kebaikan yang hakiki. Kebaikan yang dimiliki oleh orang-orang sebelum
kita, oleh nabi kita, nabi Muhammad SAW. Sucikan hati kita seperti sucinya
ayat-ayat Al-Qur’an.
Biarlah ucapan
kita selaras dengan hati kita yang bersih, agar apa yang kita ungkapkan akan
bermanfaat. Jagalah lisan dari perkataan buruk dari hal-hal yang dapat
menimbulkan fitnah. Bersihkan hati kita dari sifat sombong, aturlah nada bicara
dan aturan yang paling baik adalah aturan yang tertera dalam Al-Qur’an. Pada hati
yang bersih akan menggambarkan kualitas diri yang sesungguhnya. Yang akan terus
menjadikan kita kualitas utama untuk diri kita sendiri, bukan hanya sementara,
sehari, seminggu, sebulan, setahun dan tahun tahun berikutnya tetapi in shaa
Allah akan abadi hingga Allah menanyakan “kebajikan apa saja yang telah kita
lakukan atas apa yang telah Ia berikan?” akan datang saksi-saksi yang tidak
pernah kita bayangkan sebelumnya. Allahualam JJ
So??? You must
be yourself. Yang baik loh yaaaaJJ yang jelek diperbaikin aja, kalo udah jelek banget dibuang dong...
Don’t
menyusahkan orang lain, nggak baik loh!! Kamu itu harus cerdas mengatur
diri kamu sendiri, cerdas menata otak kamu tuh hehe. Jaga hati, biar bebas dari
sifat sombong, syirik dan sifat-sifat buruk lainnya. Semua itu memang butuh
proses, tapi kalo bukan diri sendiri siapa lagi? Kalau bukan sekarang, KAPAN
LAGI.com? yuuuuk benahi diri, jangan fisik saja yang diberesin, tuh jiwa
kamu juga butuh loh. Butuh sentuhan rohani, nggak perlu ke dukun atau
ke orang pintar. Cukup gelar sajadah, wudhu jalanin solat
lima waktunya (biar ga bolong-bolong), baca Al-Qur’an dan.... baca-baca buku
tentang ilmu agama Islam.
Kerja boleh ya
teman, tapi ingat-loh itu semua hanya sebagai sarana dan fasilitas yang Allah
SWT berikan terhadap kita untuk menuju-Nya. Karena cepat atau lambat, Ia akan
meminta pertanggung jawaban kamu selama di dunia. Mulai dari A-Z..
Yang sudah kaya
jangan lupa beramal ya.
Yang masih
berusaha tetap beramal.
Jangan sombong
karena untuk bersedekah dan berbuat baik tidak perlu menunggu diri menjadi
kaya. Karena kekayaan itu hanyalah pelengkap mata bagi yang melihatnya. Sesungguhnya
kita semua sama dihadapannya, yang membedakan hanyalah Amal Kebaikan yang telah
dikumpulkan oleh masing-masing umat di dunia ini.
Yuuuk teman-teman
jadilah bermanfaat bagi diri sendiri, orang lain dan jangan lupa... Saling mengingatkan
sesama umat muslim di dunia adalah WAJIB!!!. Apalagi
berjuang menyebarkan kebaikan di jalan Allah SWT adalah surga balasannya. Sekali
lagi kunci utamanya harus IKHLAS. Semata-mata untuk Allah ya,
bukan ingin dipuji oleh orang lain JJJ
Aku juga masih
sama.. aku masih HARUS belajar banyak banget.
Masih banyak
banget yang perlu aku perbaiki, yang terpenting dari hidup adalah memulai
kebaikan dari sekarang. Karena.. kita tidak pernah terlalu tua untuk memulai
kebaikan. So?? Yuuuuuk belajar bersama. Opend mind teman-teman. (*maaf bagi non muslim)
Wa’alaikumsalam
Wr. Wb JJJ
@syfiraaaa
Komentar
Posting Komentar